Rabu, 22 Februari 2012

Pengertian Ejakulasi Dini Pada Pria


Pengertian Ejakulasi Dini Pada Pria - Berbagai definisi disfungsi ereksi atau ejakulasi dini pada pria dikemukakan oleh berbagai ahli. Salah satu yang paling banyak dipakai ialah yang diajukan oleh World Health Organization (WHO). Menurut WHO disfungsi ereksi atau ejakulasi dini pada pria adalah keadaan di mana ereksi tidak bisa dicapai atau dipertahanlcan sampai koitus selesai selama 3 bulan. Definisi versi WHO itu tidak menjelaskan apakkah gangguan ereksi dialami oleh seseorang terus-menerus atau kadang-kadang.
Dalam praktik klinis, definisi ini kurang tepat. Pasien mengeluh ereksi yang lemah dalam berbagai situasi. Ada pasien yang mengeluh ereksi tidak keras saat bercumbu dengan pacar dan tidak ada rencana melakukan koitus, dan yang lain mengeluh saat melakukan masturbasi.
Keluhan yang terbanyak ialah ereksi tidak cukup keras saat koitus. Jadi, sebenarnya tidak hanya saat melakukan koitus. Berarti definisi yang paling tepat dalam kehidupan sehari-hari atau dalam praktik klinis ialah keadaan di mana penis tidak bisa mencapai ereksi yang cukup keras pada saat melakukan aktivitas seksual, sendiri atau bersama pasangan atau ejakulasi dini pada pria .
Secara normal ereksi akan terjadi pada kejadian atau aktivitas seksual seperti di bawah ini :
  1. Saat melakukan kontak seksual, bercumbu dengan pasangan misalnya berciuman, berpelukan dan terutama bila penis dirangsang oleh pasangan seharusnya penis akan ereksi cukup keras dan cukup cepat,
  2. Sesudah penis ereksi pada saat bercumbu, suami akan melakukan penetrasi ke vagina. Ereksi penis berlangsung terus sampai berhasil menembus vagina, dan
  3. Sesudah penetrasi, penis ditarik dan didorong di dalam vagina berulang-ulang. Selama itu, diharapkan penis akan tetap ereksi sampai ejakulasi. Sesudah ejakulasi, barulah ereksi menurun secara perlahan-lahan.
    Bila penis sering gagal mencapai ereksi dalam ketiga tahap di atas dalam jangka waktu tertentu berarti telah terjadi disfungsi ereksi.

kapan ejakulasi dini pada pria menjadi masalah..?

Menurut WHO, jika kegagalan terjadi selama 3 bulan barulah disebut disfungsi ereksi. Untuk kepentingan klinis, definisi ini kurang tepat karena terlalu lama yakni memerlukan 3 bulan penis tidak bisa ereksi baru termasuk disfungsi ereksi.
Banyak pasangan yang normal melakukan hubungan seks 2 sampai 3 kali seminggu. Berarti dalam 1 bulan, biasanya melakukan koitus 8 sampai 12 kali dalam keadaan normal. Jadi, dalam 3 bulan sekitar 30 sampai 40 kali kegagalan ereksi barulah dikategorikan disfungsi ereksi. Keadaan ini terlalu lama. Pada umumnya, fungsi tubuh yang tidak normal selama 1 bulan, seharusnya dianggap telah terjadi suatu gangguan.
Jadi definisi disfungsi ereksi atau ejakulasi dini pada pria yang terbaik adalah keadaan di mana ereksi tidak bisa dicapai atau dipertahankan pada saat melakukan aktivitas seksual sendiri atau bersama pasangan selama 1 bulan. Dengan demikian, di harapkan setiap orang yang mengalami kegagalan mendapatkan dan mempertahankan ereksi selama 1 bulan seharusnya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pertolongan.
Di masyarakat telah beredar anggapan yang salah bahwa bila ejakulasi terjadi terlampau cepat, berarti spermanya terganggu sehingga tidak dapat menghamili. Hambatan hamil menjadi masalah baru lagi yang semakin memperburuk masalah yang timbul akibat ejakulasi dini.
Prof Wimpie Pangkahila menyesalkan mitos yang salah mengenai ejakulasi dini, “Ejakulasi dini sering dianggap sebagai gangguan kesuburan, padahal tidak begitu. Ejakulasi dini dianggap sebagai sperma encer, padahal tidak jelas apa maksud istilah “encer”. “
“Ejakulasi dini tidak ada hubungan dengan kesuburan. Jadi kehamilan dapat saja terjadi asal sperma masuk ke vagina,” papar Prof Wimpie Pangkahila.
“Ejakulasi dini tidak ada hubungan dengan kesuburan. Jadi kehamilan dapat saja terjadi asal sperma masuk ke vagina. Tetapi pada ejakulasi dini yang berat, yaitu ejakulasi terjadi di luar vagina, maka kehamilan tidak terjadi,” papar Prof Wimpie Pangkahila.
Kalau ternyata pria yang mengalami ejakulasi dini juga mengalami gangguan sperma, itu berarti ada dua gangguan yang terpisah, bukan merupakan sebab akibat.
Gangguan sperma dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain karena infeksi pada buah pelir atau bagian sistem reproduksi lainnya, kekurangan hormon testosteron, pelebaran dinding pembuluh darah di sekitar buah pelir, dan kekurangan vitamin.
Di masyarakat telah beredar anggapan yang salah bahwa bila ejakulasi terjadi terlampau cepat, berarti spermanya terganggu sehingga tidak dapat menghamili. Hambatan hamil menjadi masalah baru lagi yang semakin memperburuk masalah yang timbul akibat ejakulasi dini.
Prof Wimpie Pangkahila menyesalkan mitos yang salah mengenai ejakulasi dini, “Ejakulasi dini sering dianggap sebagai gangguan kesuburan, padahal tidak begitu. Ejakulasi dini dianggap sebagai sperma encer, padahal tidak jelas apa maksud istilah “encer”. ”
“Ejakulasi dini tidak ada hubungan dengan kesuburan. Jadi kehamilan dapat saja terjadi asal sperma masuk ke vagina,” papar Prof Wimpie Pangkahila.
“Ejakulasi dini tidak ada hubungan dengan kesuburan. Jadi kehamilan dapat saja terjadi asal sperma masuk ke vagina. Tetapi pada ejakulasi dini yang berat, yaitu ejakulasi terjadi di luar vagina, maka kehamilan tidak terjadi,” papar Prof Wimpie Pangkahila.
Kalau ternyata pria yang mengalami ejakulasi dini juga mengalami gangguan sperma, itu berarti ada dua gangguan yang terpisah, bukan merupakan sebab akibat.
Gangguan sperma dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain karena infeksi pada buah pelir atau bagian sistem reproduksi lainnya, kekurangan hormon testosteron, pelebaran dinding pembuluh darah di sekitar buah pelir, dan kekurangan vitamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar